Kreativitas didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk
ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas,
misalnya ada yang mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan
aktivitas baru dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa
kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.
1. Tahap sensorik-motorik (0-2 tahun)
Pada tahap ini belum memiliki kemampuan
untuk mengembangkan kreativitasnya. Sebab, pada tahap ini tindakan-tindakan
anakmasih berupa tindakan-tindakan fisik yang bersifat refleksif, pandangannya
terhadapobjek masih belum permanen, belummemiliki konseptentang ruang dan
waktu, belum memilikikonsep sebab-akibat, bentukpermainannya masih merupakan
pengulangan reflek-reflek, belum memilikikonsep tentang diri, dan belum
memi liki kemampuan berbahasa.
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini kemampuan mengembangkan
kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai mengembangkan memori dan
telah memiliki kemampuan untuk memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang,
meskipun dalam jangka waktuyang pendek.
3. Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)
Faktor-faktor yang memungkinkan semakin
berkembangnya kreativitasitu ialah :
a. Anak sudah mulai mampu untuk menampilkan
operasi-operasi mental
b. Mulai mampu berfikir logis
dalambentukyang sederhana.
c. Mulai berkembang kemampuan
untukmemelihara identitas-identitas diri.
d. Konsep tentang ruang sudah semakin
meluas.
e. Sudah amat menyadari akan adanya masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
f. Sudah mampu mengimajinasi sesuatu,
meskipun biasanya masih memerlukan bantuan objek-objek konkrit.
4. Tahap operasional formal(11 tahun keatas)
Beberapa faktor yang mendukung
berkembangnya potensi kreativitas ini, yaitu :
a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi
tindakan secara proposional berdasarkan pemikiran logis.
b. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang
ruang relative.
c. Remaja sudah memilikipemahaman tentang
waktu relative.
d. Remaja sudah mampu melakukan pemisahan
dan pengendalian variabel-variabel dalam menghadapi masalah yang kompleks.
e. Remaja sudah mampu melakukan abstraksi
relative dan berfikir hipotesis.
f. Remaja sudah memiliki diri ideal.
·
Faktor
–faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas
Clark (1983) mengkategorikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas kedalam 2 kelomok :
1. Faktor yang mendukung :
a. Situasi yang menghadirkan ketidak
lengkapan serta keterbukaan
b. Situasi yang memungkinkan dan mendorong
timbulnya banyakpertanyaan.
c. Situasi yang dapat mendorong dalam
rangka menghasilkan sesuatu.
d. Situasi yang mendorong tanggung jawab
dan kemandirian.
2. Faktor-faktor yang menghambat :
a. Tidak menghargai terhadap fantasi dan
hayalan.
b. Otoritarianisme.
c. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
d. Stereotif pean seks/jenis kelamin
e. Kurang berani dalam melakukan
eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan penyelidikan.
Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah :
a. Usia.
b. Tingkat pendidikan orang tua.
c. Tersedianya fasilitas.
d. Penggunaan waktu luang.
Ada lima diantaranya :
a. Jenis kelamin,
anak laki-laki menunjukkan kreativitasyang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya ,asa kanak-kanak.
anak laki-laki menunjukkan kreativitasyang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya ,asa kanak-kanak.
b. Status sosioekonomi, anak dari kelompok
sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak kelompok yang
lebih rendah.
c. Urutan kelahiran, anak yang lahir
ditengah,lahir belakangan dan anak tunggal mungkin lebih kreatif dari yang
lahir pertama.
d. Ukuran keluarga, anak dari keluarga
kecil bilama kondisi lain sama, cenderung lebih kreatif dibandingkan anak
keluarga besar.
e. Lingkungan kota versus lingkungan
pedesaan, anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dibandingkan anak lingkungan
pedesaan.
f. Intelegensi, pada setiap umur anak yang
pandai menunjukkan kreativitasyang lebih besar dari anak yang kurang pandai.
·
Strategi
terbaik agar anak lebih kreatif :
1. Buatlah anak terlibat dalam
brainstorming dan memunculkan sebanyakmungkin ide.
2. Sediakan lingkungan yang menstimulasi
kreativitas anak.
3. Jangan mengontrol secaraberlebihan.
4. Doronglah motivasi internal.
5. Kenalkan anak denganorang-orang kreatif.
·
Upaya
Membantu Mengembangkan Kreativitas dan Implikasinya dalam Pendidikan
Dalam konteks relasi dengan
anak-anakkreatif Torrance (1977) menamakan relasi bantuan dengan istilah
“creative relationship”yang memiliki krakteristik sebagai berikut :
a. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan
perasaan anak.
b. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan
gagasan-gagasannya tanpa mengalami hambatan.
c. Pembimbing lebih menekan pada proses
dari pada hasil sehingga pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak
sebagai bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.
d. Pembimbing tidak memaksakan pendapat,
pandangan, atau nilai-nilai tertentu pada anak.
e. Pembimbing berusaha mengeksplorasi
segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari
kelemahan anak.