Emosi
Menurut KBBI:
Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut di waktu singkat atau
keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis.
Menurut Walgito:
Emosi merupakan keadaan dalam diri individu pada satu waktu sebagai akibat
adanya peristiwa yang pada umumnya berasal dari luar diri.
Jenis-jenis Emosi:
1.
Amarah;
di dalamnya meliputi sifat beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,
kesal hati, tersinggung dan kebencian patologis.
2.
Kesedihan;
di dalamnya meliputi pedih, murah, suram, melankolis, mengasihani diri,
kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.
3. Rasa
takut; di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup,
khawatir, was-was, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang dan
phobia.
4. Kenikmatan;
meliputi bahagia, gembira, puas, senang, riang, terhibur, bangga, kenikmatan
inderawi, terpesona, dan mania.
5.
Cinta;
meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,
hormat, kasmaran dan kasih saying.
6.
Terkejut;
meliputi terkesiap, takjub dan terpana
7.
Malu;
meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal dan hati hancur lebur.
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Emosi
1. Pola
Asuh Orangtua
Pola asuh orangtua
sangat bervariatif. Ada pola asuh yang otoriter, memanjakan, acuh tak acuh dan
ada juga yang penuh kasih sayang.
2. Pengalaman
Traumatik
Kejadian masa lalu yang
memberikan kesan traumatis. Akibatnya rasa takut dan sikap terlalu waspada terhadap lingkungan
seumur hidupnya.
3. Tempramen
Yaitu suasana hati yang
mencirikan kehidupan emosional seseorang. Tempramen merupakan bawaan sejak
lahir.
4. Jenis Kelamin
Secara otomatis perbedaan
emosional antara pria dan wanita
berbeda.
5. Usia
Kematangan emosi
dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang.
Semakin bertambah usia mengakibatkan penurunan pengaruh emosional seseorang.
6. Perubahan Jasmani
Yaitu perubahan
hormon-hormon yang mulai berfungi sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
Misalnya perubahan kulit wajah yang bersih menjadi berjerawat.
7. Perubahan Interaksi
dengan Teman Sebaya
Di usia remaja biasanya
anak membentuk sebuah perkumpulan.
Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah.Emosi sangat berguna karena 'memotivasi'
orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup
–tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat
berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan
memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
manusia.
Terdapat beberapa teori tentang emosi yang dilakukan oleh beberapa peneliti, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer
Teori ini dikenal sebagai teori yang
paling klasik yang
berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertambah cepat,
adrenalin dialirkan dalam darah dan sebagainya) namun jika rangsangannya menyenangkan emosi yang
timbul dinamakan senang.
2. Teori Emosi
James Lange Menurut teori ini, emosi merupakan hasil persepsi seseorang terhadapn perubahan- perubahan yang
terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.
3. Teori ”Emergency” Cannon
Teori ini dikemukakan oleh Walter B. Cannon (1929), ia menyatakan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang
genting,
orang-orang primitif yang
membuat respon semacam itu bisa
survive dalam hidupnya.
Sesi
Tanya-Jawab
1. Shabrina : Bagaimana cara yang tepat untuk bisa melupakan emosi dengan sewajarnya dan
tidak berlebihan?
Jawab : Manusiawi dan wajar jika seseorang meluapkan
emosi, namun dalam meluapkan emosi ada batas-batas yang harus diperhatikan
jangan sampai saat kita emosi, kita melukai diri sendiri apalagi sampai melukai
orang lain baik itu dalam bentuk fisik dan psikis. Jika kita ingin menangis tak
mengapa karena menangis pun mempunyai manfaat yaitu membuat lebih lega atau
lebih rileks dan juga dapat membersihkan mata kita dari kotoran, namun
menangilah yang sewajrnya jangan sampai berlebihan. Marah pun boleh, namun
dalam batasan sewajarnya pula jangan sampai kita marah berhari-hari lalu sampai
melampari barang yang ada karena akan dapat merugikan diri sendiri pula. Atau
kita dapat mencurahkan isi hati kita saat sedang emosi kepada Allah SWT dalam
sholat kita, dapat pula bercerita kepada orang tua ataupun sahabat meminta
bantuan mereka agar mendapatkan solusi atau jalan keluar terbaiknya agar tidak
berlebihan dalam meluapkan emosi. . Jika menurut kelompok kami, kita juga bisa
melakukan hal-hal yang membuat kita senang dan bahagia selama tidak merugikan
diri sendiri dan orang lain, kita bisa melakukan hobbi kita atau jalan-jalan
dengan sahabat, teman agar dapat melupakan hal yang membuat kita emosi
berlebihan.
2. Nurul Hikmah : Bagaimana
cara untuk mengatasi traumatik, terlebih trauma terhadap ketinggian!
Jawab :
traumatik yaitu kejadian masa lalu yang memberikan kesan traumatis. Akibatnya
rasa takut dan sikap terlalu waspada terhadap lingkungan seumur hidupnya.
Terlebih cara mengatasi karena ketinggian menurut kelompok kami yaitu dengan
cara, terbiasa dengan ketinggian bisa dengan cara berlatih menaiki tangga.
Namun jika selalu merasa takut hendaknya jika menaiki ketinggian selalu mencari
pegangan dan bersama teman yang bisa menggandeng dan menenangkan, berfikir
positif dan selalu tenang berfikir tidak
akan terjadi hal-hal yang di luar dugaan kita, memberikan motivasi terhadap
diri sendiri bahwa kita bisa mengalahkan rasa takut dengan ketinggian tersebut,
berlatih secara bertahap di ketinggian memungkinkan kita akan terbiasa dengan
ketinggian.
3. Fitri Pertiwi: Apakah tempramen dan usia termasuk ke dalam faktor emosi dan mengapa tempramen
selalu dikaitkan dengan keadaan seseorang marah?
Jawab :
faktor-faktor yang mempengaruhi emosi adalah pola asuh orang tua, pengalaman
traumatik, tempramen, jenis kelamin, usia, perubahan jasmani, dan perubahan
interaksi dengan teman sebaya. Maka sudah dijelaskan dalam uraian di atas
faktor tempramen dan usia termasuk ke dalam faktor emosi, usia yaitu kematangan
emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis sesorang.
Semakin bertambah usia mengakibatkan penurunan pengaruh emosional sesorang.
Sedangkan tempramen sendiri yaitu suasana hati yang mencirikan kehidupan
emosional seseorang, dan tempramen merupakan bawaan sejak lahir jika marah yaitu
suatu emosi yang secara fisik megakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan
darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Maka dapat disimpulkan bahwa
tempramen dan marah itu berbeda, lalu mengapa tempramen bisa dikaitkan dengan
emosi seseorang yang sedang marah? Menurut pendapat kelompok kami bahwa hal
tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat yang salah pemahaman atau
tidak mengerti tentang kedua definisi tersebut antara tempramen dan marah yang
sebenarnya, keduanya itu mempunyai definisi yang berbeda. Tempramen yaitu
suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseoran dan bawaan sejak
lahir, sedangkan marah yaitu suatu emosi yang secara fisik dapat mengakibatkan
peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan tingkat adrenalin dan noradrenalin
naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar