Minggu, 24 Mei 2015



Emosi
Menurut KBBI: Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut di waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis.
Menurut Walgito: Emosi merupakan keadaan dalam diri individu pada satu waktu sebagai akibat adanya peristiwa yang pada umumnya berasal dari luar diri.

Jenis-jenis Emosi:
1.      Amarah; di dalamnya meliputi sifat beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, tersinggung dan kebencian patologis.
2.      Kesedihan; di dalamnya meliputi pedih, murah, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.
3.   Rasa takut; di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang dan phobia.
4.  Kenikmatan; meliputi bahagia, gembira, puas, senang, riang, terhibur, bangga, kenikmatan inderawi, terpesona, dan mania.
5.    Cinta; meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih saying.
6.      Terkejut; meliputi terkesiap, takjub dan terpana
7.      Malu; meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal dan hati hancur lebur.

Faktor-faktor  Yang Memengaruhi Emosi
1. Pola Asuh Orangtua
Pola asuh orangtua sangat bervariatif. Ada pola asuh yang otoriter, memanjakan, acuh tak acuh dan ada juga yang penuh kasih sayang.
2. Pengalaman Traumatik
Kejadian masa lalu yang memberikan kesan traumatis. Akibatnya rasa takut  dan sikap terlalu waspada terhadap lingkungan seumur hidupnya.
3. Tempramen
Yaitu suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseorang. Tempramen merupakan bawaan sejak lahir.
4. Jenis Kelamin
Secara otomatis perbedaan emosional antara pria  dan wanita berbeda.
5. Usia
Kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang. Semakin bertambah usia mengakibatkan penurunan pengaruh emosional seseorang.
6. Perubahan Jasmani
Yaitu perubahan hormon-hormon yang mulai berfungi sesuai dengan jenis kelamin masing-masing. Misalnya perubahan kulit wajah yang bersih menjadi berjerawat.
7. Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya
Di usia remaja biasanya anak membentuk sebuah perkumpulan.

Fungsi emosi

        Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah.Emosi sangat berguna karena 'memotivasi' orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia.

Terdapat beberapa teori tentang emosi yang dilakukan oleh beberapa peneliti, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer
Teori ini dikenal sebagai teori yang paling klasik yang berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertambah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah dan sebagainya) namun jika rangsangannya menyenangkan emosi yang timbul dinamakan senang.
2. Teori Emosi James Lange Menurut teori ini, emosi merupakan hasil persepsi seseorang terhadapn perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.
3. Teori Emergency Cannon
Teori ini dikemukakan oleh Walter B. Cannon (1929), ia menyatakan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting, orang-orang primitif yang membuat respon semacam itu bisa survive dalam hidupnya.




Sesi Tanya-Jawab

1. Shabrina : Bagaimana cara yang tepat untuk bisa melupakan emosi dengan sewajarnya dan tidak berlebihan?
Jawab :  Manusiawi dan wajar jika seseorang meluapkan emosi, namun dalam meluapkan emosi ada batas-batas yang harus diperhatikan jangan sampai saat kita emosi, kita melukai diri sendiri apalagi sampai melukai orang lain baik itu dalam bentuk fisik dan psikis. Jika kita ingin menangis tak mengapa karena menangis pun mempunyai manfaat yaitu membuat lebih lega atau lebih rileks dan juga dapat membersihkan mata kita dari kotoran, namun menangilah yang sewajrnya jangan sampai berlebihan. Marah pun boleh, namun dalam batasan sewajarnya pula jangan sampai kita marah berhari-hari lalu sampai melampari barang yang ada karena akan dapat merugikan diri sendiri pula. Atau kita dapat mencurahkan isi hati kita saat sedang emosi kepada Allah SWT dalam sholat kita, dapat pula bercerita kepada orang tua ataupun sahabat meminta bantuan mereka agar mendapatkan solusi atau jalan keluar terbaiknya agar tidak berlebihan dalam meluapkan emosi. . Jika menurut kelompok kami, kita juga bisa melakukan hal-hal yang membuat kita senang dan bahagia selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, kita bisa melakukan hobbi kita atau jalan-jalan dengan sahabat, teman agar dapat melupakan hal yang membuat kita emosi berlebihan.

2. Nurul Hikmah : Bagaimana cara untuk mengatasi traumatik, terlebih trauma terhadap ketinggian!
Jawab : traumatik yaitu kejadian masa lalu yang memberikan kesan traumatis. Akibatnya rasa takut dan sikap terlalu waspada terhadap lingkungan seumur hidupnya. Terlebih cara mengatasi karena ketinggian menurut kelompok kami yaitu dengan cara, terbiasa dengan ketinggian bisa dengan cara berlatih menaiki tangga. Namun jika selalu merasa takut hendaknya jika menaiki ketinggian selalu mencari pegangan dan bersama teman yang bisa menggandeng dan menenangkan, berfikir positif  dan selalu tenang berfikir tidak akan terjadi hal-hal yang di luar dugaan kita, memberikan motivasi terhadap diri sendiri bahwa kita bisa mengalahkan rasa takut dengan ketinggian tersebut, berlatih secara bertahap di ketinggian memungkinkan kita akan terbiasa dengan ketinggian.

3. Fitri Pertiwi: Apakah tempramen dan usia termasuk ke dalam faktor emosi dan mengapa tempramen selalu dikaitkan dengan keadaan seseorang marah?
Jawab : faktor-faktor yang mempengaruhi emosi adalah pola asuh orang tua, pengalaman traumatik, tempramen, jenis kelamin, usia, perubahan jasmani, dan perubahan interaksi dengan teman sebaya. Maka sudah dijelaskan dalam uraian di atas faktor tempramen dan usia termasuk ke dalam faktor emosi, usia yaitu kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis sesorang. Semakin bertambah usia mengakibatkan penurunan pengaruh emosional sesorang. Sedangkan tempramen sendiri yaitu suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseorang, dan tempramen merupakan bawaan sejak lahir jika marah yaitu suatu emosi yang secara fisik megakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Maka dapat disimpulkan bahwa tempramen dan marah itu berbeda, lalu mengapa tempramen bisa dikaitkan dengan emosi seseorang yang sedang marah? Menurut pendapat kelompok kami bahwa hal tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat yang salah pemahaman atau tidak mengerti tentang kedua definisi tersebut antara tempramen dan marah yang sebenarnya, keduanya itu mempunyai definisi yang berbeda. Tempramen yaitu suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseoran dan bawaan sejak lahir, sedangkan marah yaitu suatu emosi yang secara fisik dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan tingkat adrenalin dan noradrenalin naik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar